
Konservasi Indonesia mendukung pelaksanaan pelatihan budi daya udang berbasis ekologi dan restorasi ekosistem mangrove.
BANYUWANGI, 4 FEBRUARI 2025 – Dalam upaya memperkuat pengelolaan lingkungan hidup dan mendukung keberlanjutan sektor perikanan, Konservasi Indonesia (KI) dan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi telah resmi menjalin kerja sama strategis yang berfokus pada pengembangan budi daya udang berbasis iklim dan restorasi ekosistem mangrove di Banyuwangi.
Kerja sama yang dilakukan KI dan UNTAG dalam mendukung sektor perikanan tersebut nantinya akan menerapkan dua metode pendekatan yakni secara mikro yakni dengan mengusung program Shrimp Culture Jurisdictional Approach pada skala makro kewilayahan serta Climate Smart Shrimp (CSS) pada skala tambak udang.
Pendekatan makro kewilayahan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi wilayah dan penataan ruang. Kawasan mangrove pun menjadi salah satu wilayah yang termasuk di dalamnya, selain kawasan perkotaan dan pemukiman masyarakat. Sementara CSS menjamin pertambakan udang berbasis iklim atau pro lingkungan dapat diterapkan oleh petani tambak.
“Kedua pendekatan ini sangat penting, karena dengan pendekatan kewilayahan kita akan mengurangi konflik antar sektor. Dengan cara itu maka setiap sektor, termasuk tambak udang akan berjalan dengan baik. Dalam kaitan itu nantinya kawasan mangrove yang berada dekat dengan area pertambakan akan direstorasi melalui pengembangan dan promosi pertambakan udang yang berbasis iklim,” ujar Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw.
Karenanya, lanjut Victor, KI berkomitmen mendukung kolaborasi lewat pembiayaan strategis, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan pemberian dukungan teknis yang tepat sasaran, serta bersama-sama merumuskan kebijakan ke depannya.
“Dengan knowledge-based management di mana pengelolaan tambak yang berbasis ilmu pengetahuan bisa diterapkan melalui peningkatan kapasitas mahasiswa, staf, dan alumni universitas untuk pengelolaan budi daya udang berbasis ekologi. Manfaat nantinya tidak akan hanya dirasakan dalam ekonomi masyrakat, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem mangrove yang vital bagi Banyuwangi,” sambung Victor.
Rektor UNTAG Banyuwangi, Yovita V. I. Atmadjaja, dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapan besarnya atas kolaborasi antara UNTAG dengan KI. Terlebih, kerja sama ini selaras dengan tridharma perguruan tinggi UNTAG. Dia pun menyebut target utama dari kerja sama ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat petambak udang.
“Kegiatan-kegiatan ini sesuai dengan tridharma perguruan tinggi UNTAG, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dari pendidikan kita bisa memasukkan materi-materi tentang sustainability ini ke dalam kurikulum. Dalam hal penelitian – sebagaimana telah dilakukan sebelumnya – penelitian terkait sustainability, khususnya di sektor udang, dapat terus dilakukan sehingga hasil dari penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya petambak udang. Jadi, bagaimana melakukan produksi yang efisien dan berkelanjutan, serta berbasis teknologi, sehingga nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petambak,” kata Yovita.
Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) UNTAG Banyuwangi, Ervina Wahyu Setyaningrum, pada kesempatan yang sama mengatakan, pelibatan mahasiswa program Climate Smart Shrimp yang diusung dalam kerja sama ini adalah hal yang sangat penting untuk pengembangan riset dan inovasi di sektor perikanan. Terlebih, kata Ervina, jika hasil riset kolaborasi dapat terintegrasikan dengan kurikulum.
“Riset-riset yang dilakukan sangat bagus dan diharapkan nantinya dapat terintegrasi dengan program yang ada. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi pengalaman yang diperoleh di lapangan juga akan masuk ke dalam kurikulum. Misalnya, kita memiliki mata kuliah seperti Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan yang saling terkait, atau Ekowisata Bahari yang juga relevan. Selain itu, masih ada beberapa mata kuliah lainnya yang dapat diintegrasikan,” tutur Ervina.
Caption Foto:
– Dekan FPP UNTAG Banyuwangi Ervina Wahyu Setyaningrum (kiri), dan Rektor UNTAG Banyuwangi Yovita V I Atmadjaja (tengah), bersama Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia Victor Nikijuluw (dua dari kanan), usai melakukan penandantangan kerja sama di Banyuwangi, Jawa Timur, 4 Februari 2025. (Dok.Konservasi Indonesia)
– Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia Victor Nikijuluw (tiga dari kiri), Rektor UNTAG Banyuwangi Yovita V I Atmadjaja (tiga dari kanan), dan Dekan FPP UNTAG Banyuwangi Ervina Wahyu Setyaningrum (kanan) berfoto bersama usai penandatanganan kerja sama di Banyuwangi, Jawa Timur, 4 Februari 2025. (Dok.Konservasi Indonesia)
Tentang Konservasi Indonesia – Konservasi Indonesia (KI) merupakan yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. KI percaya pentingnya kemitraan multi pihak yang bersifat lintas sektor dan yurisdiksi untuk mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia. Bermitra dengan Pemerintah dan para mitra, KI merancang dan menghadirkan solusi inovatif berbasis-alam, serta pendekatan strategi pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang bagi masyarakat dan alam Indonesia. Informasi lebih lanjut: www.konservasi-id.org