Konservasi Indonesia (KI) merupakan yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. Bermitra dengan Pemerintah dan para mitra, KI merancang dan menghadirkan solusi inovatif berbasis alam serta pendekatan strategi pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang bagi masyarakat dan alam Indonesia. Di Sumatra Utara, kerja-kerja KI berfokus salah satunya pada kegiatan yang bertujuan untuk menjaga fungsi ekologi kawasan hutan, yaitu pemulihan ekosistem atau restorasi.
Keanekaragaman hayati (kehati) merupakan aset krusial dalam restorasi ekosistem. Data awal (baseline) mengenai kondisi kehati di lokasi restorasi berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan restorasi dan pedoman dalam menyusun strategi pengelolaan yang efektif. Informasi ini tidak hanya penting bagi pengelola hutan (dalam konteks ini adalah Kesatuan Pengelolaan Hutan/KPH), tetapi juga bagi masyarakat lokal yang memiliki peran penting dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Dengan demikian, upaya konservasi kehati dapat terintegrasi dalam setiap tahap restorasi, memberdayakan masyarakat, dan memastikan keberlanjutan ekosistem.
Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data dasar (baseline) keanekaragaman hayati untuk kelompok taksa vegetasi, herpetofauna, avifauna, dan mamalia di lima (5) lokasi restorasi yang didukung intervensinya oleh Konservasi Indonesia dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara.
