RFP – Konsultan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Sorong Selatan

Closing Date: 30 Jun 2025
Date of Issuance: 18 Jun 2025

A. Latar Belakang
Berada pada bentang “kepala burung” Pulau Papua, Kabupaten Sorong Selatan memiliki ekosistem hutan tropis dengan keanekaragaman hayati tinggi yang harus dilindungi. Hal ini sesuai dengan hasil analisa pada tahun 2023 oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) yang menyebutkan bahwa dari 654.900 Ha luasan Sorong Selatan, 497.522 Ha-nya teridentifikasi sebagai area dengan nilai biodiversitas tinggi. Kawasan hutan ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi fauna dan flora endemik, tetapi juga merupakan jantung kehidupan yang menghidupi masyarakat adat dan menjadi rumah yang secara harmoni, melalui tradisi terus dijaga keberadaanya oleh masyarakat.

Saat ini kawasan hutan di Sorong Selatan menghadapi sejumlah ancaman dari tekanan luar untuk mengeksploitasi hutan dengan berbagai kepentingan dalam skala yang sangat besar. Untuk itu pengelolaan kawasan hutan secara kolaboratif menjadi salah satu langkah upaya yang dibutuhkan untuk memastikan efektivitas perlindungan dan pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan oleh para pihak, terutama oleh masyarakat adat pemilik hak ulayat.

Umumnya suatu wilayah konservasi hutan akan efektif apabila masyarakat adat dapat merasakan dampak sosial ekonomi dengan keberadaan kawasan konservasi tersebut. Salah satu sektor ekonomi yang bila pengelolaannya dilakukan secara berkelanjutan akan menghasilkan manfaat ekonomi yang besar adalah sektor pariwisata. Pariwisata sebagai salah satu sektor utama di Indonesia memiliki nilai dan peluang bagi pembangunan ekonomi lokal di era global. Hasil survei yang dilakukan oleh para ahli pada 2023 dan 2024 menjelaskan bahwa sektor pariwisata Indonesia saat ini terus menunjukan tren positif, dengan fokus utama pada cultural immersion, health and wellness tourism, dan eco-tourism. Tren ini diprediksikan akan semakin mendominasi industri pariwisata dimasa mendatang, sekaligus mendukung sektor ini sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan tren yang berkembang saat ini, konsep desa wisata menjadi bentuk wisata alternatif yang menawarkan experience yang mendalam dan berbeda dari wisata konvensional dengan menyuguhkan keindahan alam, kehidupan sosial, dan budaya. Oleh karena itu keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa menjadi hal yang amat penting. Membangun pariwisata yang berkelanjutan haruslah berdasarkan pada prinsip kehati-hatian.

Saat ini Konservasi Indonesia (KI) sebagai yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia tengah bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sorong Selatan untuk mewujudkan pariwisata Sorong Selatan yang berkelanjutan. KI melihat potensi ekowisata berbasis jasa lingkungan hutan pada wilayah yang sudah dijaga dan dikelola oleh masyarakat adat. Dua model pengembangan pariwisata yang menjadi fokus KI saat ini adalah pengembangan (eko)wisata sungai dan pengamatan satwa di Kampung Klaugin yang berada pada wilayah sub-suku Tehit-KNASAIMOS, serta pengembangan (edu)wisata damar yang mengintegrasikan antara aktivitas pembelajaran tentang hutan adat dan pengalaman wisata alam serta budaya di Kampung Bariat dan Nakna pada wilayah sub-suku Afsya dan Nakna di Kabupaten Sorong Selatan.

B. Gambaran Umum Kegiatan
Tujuan utama pengembangan Usaha Pariwisata Berkelanjutan ini adalah agar masyarakat adat dapat secara mandiri mengelola dan melindungi potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki melalui penyediaan jasa lingkungan pengembangan wisata dengan tata kelola yang baik, produk wisata yang berkualitas, segmen pasar yang kuat serta kompatibel terhadap akses pendanaan berkelanjutan. Maka itu dibutuhkan konsultan (pakar) yang memiliki keahlian untuk menganalisis peluang pengembangan usaha wisata dan melakukan rangkaian proses strategis untuk memastikan optimalisasi pengembangan usaha wisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Sorong Selatan.

Unduh Dokumen PDF