Konservasi Indonesia (KI) merupakan yayasan nasional yang berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan serta pelestarian lingkungan di Indonesia. Bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai mitra strategis, KI mengembangkan solusi inovatif berbasis alam serta menerapkan pendekatan pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi. Tujuannya adalah menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam Indonesia.
Di Sumatra Utara, salah satu fokus utama KI adalah pemulihan ekosistem hutan melalui program restorasi dan produksi berkelanjutan. Kawasan hutan di Tapanuli Selatan dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, namun di sisi lain menghadapi ancaman serius, salah satunya deforestasi. Data menunjukkan bahwa pada periode 2000–2012, pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit menyumbang sekitar 12% dari total deforestasi atau setara dengan 77.298 hektare hutan yang hilang di wilayah tersebut.
Untuk menekan laju deforestasi sekaligus menjaga kelestarian biodiversitas, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Dinas Pertanian, bersama Konservasi Indonesia, sejak tahun 2018 telah melakukan pembinaan terhadap petani sawit mandiri di empat kecamatan sentra sawit. Pembinaan ini tidak hanya berfokus pada penerapan Good Agricultural Practices (GAP) kelapa sawit, tetapi juga memberikan edukasi lingkungan mengenai pentingnya menjaga hutan dan menjalankan berbagai kegiatan konservasi serta sertifikasi RSPO.
Hingga saat ini, sebanyak 804 petani sawit mandiri yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sawit Muara Batang Toru (PSMB) dan Petani Sawit Jaya Lestari Saseba (SJLS) telah berhasil memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Keberhasilan ini memberikan dua manfaat nyata bagi petani, manfaat ekonomi: melalui penjualan kredit sertifikat RSPO yang menambah pendapatan petani, peningkatan produksi berdasarkan survei, produksi TBS (Tandan Buah Segar) meningkat rata-rata 20–25%.
Program pembinaan ini akan terus dilanjutkan dengan harapan asosiasi petani sawit mandiri dapat berkembang menjadi organisasi yang profesional, mampu meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan sawit berkelanjutan, sekaligus mengembangkan unit-unit bisnis yang menguntungkan bagi asosiasi dan anggotanya.
Sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas kelembagaan dan usaha petani sawit berkelanjutan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Perkumpulan Petani SJLS dan PSMB membutuhkan dukungan konsultan keuangan dan administratif yang kuat untuk mendukung kelancaran implementasi kegiatan di masing-masing perkumpulan, pencatatan dokumen, serta pelaporan harian dan bulanan.
Posisi konsultan keuangan dan administrasi diperlukan untuk memastikan pengelolaan dokumen program, arsip data, serta mendukung koordinasi dan pelaporan kegiatan secara rapi, sistematis, dan tepat waktu.
Unduh PDF untuk informasi lebih lengkap.











