RFP – District Readiness Profiles for Jurisdictional Approaches in North Sumatra and Aceh

Closing Date: 7 Aug 2025
Date of Issuance: 21 Jul 2025

A. Latar Belakang

Koalisi untuk Mata Pencaharian Berkelanjutan (CSL) dibentuk melalui serangkaian lokakarya multi-pemangku kepentingan yang melibatkan lebih dari 130 peserta dari Sumatera Utara dan Aceh untuk membangun platform kolaboratif bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat yurisdiksi. Pada tahap awal, CSL berfokus pada penyelarasan komitmen pemerintah dan rantai pasok terkait konservasi, restorasi, dan produksi berkelanjutan, dengan mengidentifikasi dua kabupaten percontohan: Aceh Tamiang dan Tapanuli Selatan, serta mengembangkan rencana dan studi investasi untuk memandu tindakan di masa mendatang. Seiring dengan semakin banyaknya kabupaten yang menyatakan minat untuk bergabung dengan CSL, RFP ini bertujuan untuk menilai 10 kabupaten di Sumatera Utara dan Aceh guna menentukan kelayakan, peluang strategis, dan kesenjangan yang ada dalam penerapan pendekatan yurisdiksi, dengan tujuan merekomendasikan dua kabupaten untuk kemitraan yang lebih erat dan melibatkan kabupaten lainnya melalui jaringan berbagi pengetahuan CSL yang lebih luas.

 

B. Project Overview

Profil Kesiapan Distrik akan dikembangkan untuk 10 distrik guna menilai kesiapan mereka terhadap
pendekatan yurisdiksi berdasarkan kriteria inti, termasuk tata kelola, kapasitas implementasi, dan potensi dampak. Penilaian tata kelola akan meninjau kapasitas kelembagaan, keberadaan platform multi-pemangku kepentingan, rencana aksi, dan sistem pemantauan. Kapasitas implementasi akan mengidentifikasi mitra utama, program yang sedang berjalan, dan peluang untuk pertukaran pengetahuan. Potensi dampak akan mencakup prioritas lingkungan (misalnya, kawasan perlindungan/restorasi, ancaman), dimensi sosial (misalnya, demografi, indikator ekonomi, kerentanan), dan sistem produksi (misalnya, komoditas utama, petani kecil, sertifikasi). Analisis tambahan akan mengevaluasi konteks politik, seperti komitmen pemerintah dan kebijakan pendukungnya, serta lanskap mekanisme keuangan dan insentif yang mendukung pembangunan berkelanjutan, termasuk skema berbasis pasar, solusi berbasis alam, dan pembiayaan campuran.

Metodologi ini akan menggabungkan riset pustaka, wawancara, survei, dan tinjauan data sekunder untuk mengembangkan profil kesiapan setidaknya untuk 10 distrik, berdasarkan kriteria yang diuraikan dalam Kerangka Acuan ini. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan pendekatan SWOT dan dinilai berdasarkan dimensi kesiapan utama (Tinggi, Sedang, Rendah). Berdasarkan analisis tersebut, rekomendasi akan diberikan untuk memperkuat kesiapan, terutama untuk distrik yang dinilai Sedang atau Tinggi. Temuan ini kemudian akan divalidasi melalui lokakarya pemangku kepentingan untuk memastikan akurasi dan mengumpulkan wawasan tambahan.

Hasilnya akan memandu keterlibatan strategis, dengan dua distrik diprioritaskan untuk kemitraan yang lebih mendalam dan dukungan kapasitas, sementara distrik lainnya akan dilibatkan melalui jaringan CSL yang lebih luas untuk pembelajaran dan kolaborasi yang berkelanjutan. Penilaian ini akan menginformasikan peluang investasi di masa mendatang dan membantu menskalakan model pembangunan berkelanjutan yang telah terbukti di seluruh wilayah.

Unduh Dokumen PDF