Tentang Program

Program Terumbu Karang Sehat Indonesia (TeKSI) dimulai pada tahun 2022 untuk melindungi terumbu karang Indonesia yang luas, beragam, dan kuat, sekaligus mengurangi kemiskinan dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui inisiatif yang sesuai dengan budaya setempat.

Didanai oleh Global Fund for Coral Reefs (GFCR) dan dijalankan oleh Konservasi Indonesia (KI), TeKSI bertujuan untuk menjaga tutupan dan keanekaragaman karang yang stabil dan sehat serta mengurangi tingkat kemiskinan melalui inisiatif pengembangan ekonomi dan mata pencaharian yang bermanfaat positif terhadap terumbu karang di Bentang Laut Kepala Burung, Bentang Laut Sunda Kecil, dan Bentang Laut Samudra Hindia Timur Indonesia.

Unduh Lembar Fakta TeKSI

Intervensi

Pendanaan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan diversifikasi aliran dana untuk pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang efektif

Industri rumput laut ramah lingkungan untuk mendukung pengembangan industri rumput laut untuk ketahanan ekonomi dan mata pencaharian lokal.

Ekowisata berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata yang adil, berbasis budaya lokal, dan mendukung pelestarian terumbu karang, termasuk pemasangan sistem tambat labuh kapal wisata.

Pembiayaan berkelanjutan dalam meningkatkan aliran pembiayaan untuk usaha yang mendukung konservasi terumbu karang di area prioritas, melalui investasi dan pengembangan kemampuan bisnis.

Capaian Saat Ini

Pemasangan fasilitas dua unit tambat labuh kapal wisata di Pulau Friwen dan Mioskun, Selat Dampier, Raja Ampat, dengan identifikasi 113 lokasi potensial.

Peraturan Gubernur Papua Barat: Membantu perumusan Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2023 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Konservasi Perairan (KKP).

Perencanaan tata ruang pariwisata makro/mikro dan mendukung Rancangan Peraturan Bupati tentang pengembangan pariwisata.

Peluncuran International Tropical Seaweed Resilience Center (ITSRC) pada World Water Forum ke-10, Mei 2024, bersama Kementerian Kemaritiman dan Investasi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penandatanganan Tropical Forest and Coral Reefs Conservation Act (TFCCA) antara Amerika Serikat dan Indonesia, untuk pembiayaan konservasi melalui skema pengalihan pembayaran utang.

Penemuan 2 bibit rumput laut tahan iklim dan penyakit serta potensi nilai ekonomi yang baik.

Studi biologi dan sosial-ekonomi sebagai dasar pemantauan dan evaluasi di Sumba Timur.

Investasi di dua perusahaan dan uji tuntas terhadap lima perusahaan untuk mendukung bisnis berkelanjutan.

Peluang

Mendukung pemulihan dan pertumbuhan pariwisata yang bertanggung jawab

Mendorong pengembangan industri rumput laut yang berdampak positif terhadap terumbu karang.

Menginisiasi usaha-usaha yang berdampak positif terhadap terumbu karang dapat terfasiltasi dalam hal pendanaan.

Pelibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan kawasan-kawasan konservasi perairan.

Mendorong model budi daya rumput laut yang menguntungkan, adil, dan berdampak positif terhadap terumbu karang.

Mitra Kolaborasi

Hubungi Kami

Lindasari Anggorowati

TeKSI Program Lead
Konservasi Indonesia

Order Sekarang!

Klik tombol "Order Buku" dibawah ini untuk memesan!