Tentang Program

Ekosistem karbon biru  adalah ekosistem lahan basah yang penting untuk menjaga kestabilan iklim dan mengurangi dampak pemanasan global.  

Program ini melakukan pendekatan multi pihak, dari tingkat tapak hingga ke tingkat nasional dan internasional. 

Pada tingkat global, inisiasi kerja sama dikembangkan, khususnya dalam membuka kesempatan pendanaan dan pertukaran informasi, pengembangan alat, metodologi dan pembelajaran antar negara. Pada tingkat nasional dan regional, penguatan kelembagaan dan kebijakan dilakukan untuk mengarusutamakan perlindungan dan pengelolaan ekosistem karbon  biru secara berkelanjutan. Hal ini diimplementasikan dengan mengintegrasikan perencanaan, perlindungan dan pengelolaannya ke dalam rencana kerja sektoral dan rencana pembangunan, baik di tingkat nasional ataupun regional. Sementara itu, pada tingkat tapak, program ini mendorong dan menguatkan kegiatan perlindungan, pengelolaan dan pemulihan ekosistem karbon biru bersama dengan masyarakat, pihak swasta dan para mitra lainnya. 

Intervensi

Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program karbon biru, antara lain:

Pelaksanaan kegiatan di lapangan dari program ini di beberapa lokasi, seperti di  Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Raja Ampat, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan. 

Insiatif Program Karbon Biru
Penguatan kelembagaan / kerjasama dan kemitraan
Analisa dan kajian
Dialog kebijakan
Penyadartahuan / peningkatan kapasitas
Mengamankan, memantau dan melindungi ekosistem yang masih baik
Merehabilitasi dan memulihkan ekosistem yang rusak
Mengembangkan mata pencaharian berkelanjutan alternatif
Mengembangkan pendanaan berkelanjutan

Program ini melakukan pendekatan multi pihak, dari tingkat tapak hingga ke tingkat nasional dan internasional. 

Insiatif Karbon Biru dalam berbagai level

Global

Nasional

Regional

Implementasi Lapangan

Dampak

Perlindungan sekitar 20 jenis burung air di ekosistem Mangrove Papua dan Papua Barat Daya, dan 7 jenis satwa dilindungi di ekosistem gambut Sumatra Utara

Menghindari emisi gas rumah kaca setara dengan 138 juta ton CO2

202 orang telah meningkat pemahaman dan pengetahuannya
2,111 orang dilatih
9,499 orang dijangkau dan menerima keuntungan

388,341 hektare dari Ekosistem Lahan Gambut dan Mangrove yang diamankan
91 ribu hektare Ekosistem Lahan Gambut dan Mangrove (349.271 hektare Gambut, Mangrove dan hutan) dipantau secara rutin

Partners

Hubungi Kami

Susan Lusiana

Blue Carbon Senior Manager
Konservasi Indonesia