BLUE HALO S

MEKANISME ADAPTASI EKOSISTEM BIRU  

(BLUE ECOSYSTEM ADAPTATION MECHANISM/BEAM)

Apa Itu BEAM? 

Mekanisme Adaptasi Ekosistem Biru (Blue Ecosystem Adaptation Mechanism/BEAM), mekanisme pendanaan hibah khusus yang diproyeksikan untuk mengumpulkan dan mengaktifkan pendanaan amal domestik maupun internasional serta pendanaan hibah dan sumber pendapatan potensial lainnya (contoh kemungkinannya, sebagian dari pendapatan non-pajak yang dihasilkan dari perikanan kelautan, pariwisata, perdagangan karbon biru, atau kegiatan ekonomi biru lainnya yang nanti ditentukan) untuk mengembangkan perekonomian biru Indonesia serta mencapai target terkait perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. BEAM akan mendukung pembangunan dan konservasi laut yang berkelanjutan serta menghasilkan keluaran terkait iklim laut, keanekaragaman hayati, dan sosial ekonomi yang positif secara terskala. BEAM diperkirakan akan dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup dan Konservasi Indonesia. 

Yang Akan Dilakukan BEAM 

Dalam percontohan ini, KI akan menyediakan hibah strategis melalui BEAM dan memanfaatkan percontohan sebagai cetak biru untuk memperluas BEAM ke seluruh negeri serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pengedaran Obligasi Biru di masa depan.    

Alur Waktu BEAM 

Apa yang akan diterapkan oleh BEAM? 

Walau BEAM dimaksudkan untuk berkontribusi kepada penyusunan ‘cetak biru’ di level nasional, berdasarkan arahan Pemerintah Indonesia, aktivitas ini pada awalnya akan dipusatkan pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia/WPPNRI No. 572, wilayah seluas 94.368.838 hektar yang mencakup enam provinsi (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, dan Banten).